Monday, March 28, 2016

Robot Serangga Paling Murah yang Bisa Kamu Buat Sendiri Di Rumah

Jika kita ditanya tentang bagaimana cara membuat robot, mungkin kita akan membayangkan tentang berbagai macam komponen yang canggih dan juga mahal serta proses pembuatan yang menguras waktu cukup lama. Memang benar untuk membuat robot yang bagus tentunya diperlukan komponen yang bagus pula, selain itu proses pengerjaanya pun tidak lah mudah, butuh waktu yang cukup lama untuk membuat robot yang super canggih. 

Ternyata untuk membuat robot sederhana, kita tidak perlu membeli komponen yang sangat mahal, bahkan sikat gigi pun bisa disulap menjadi sebuah robot. Robot yang terbuat dari sikat gigi ini bisa bergerak hanya dengan menggunkan baterai jam tangan serta sebuah motor vibrator. Robot ini berjalan dengan sistem pergerakan yang memanfaatkan getaran dan pergerakannya menyerupai pergerakan dari seekor kecoa, robot ini sering disebut dengan istilah robot bergetar atau vibration robot. Berikut adalah gambaran dari robot yang terbuat dari sikat gigi tersebut.


Pada gambar terlihat bahwa yang digunakan untuk membuat robot adalah bagian dari kepala sikat giginya saja. Pada saat motor digerakan maka akan menimbulkan getaran sehingga bulu sikat gigi juga ikut bergetar dan akhirnya menggerakan kepala sikat dan berjalan seperti seekor kecoa. Untuk membuat sangatlah mudah, kita tidak perlu memiliki pengetahuan khusus tentang robotika. Yang kita perlukan hanyalah beberapa komponen sederhana yang tentunya dapat dengan mudah kita temukan di sekitar kita.

Jika kalian ingin mencoba membuatnya, usahakan menggunakan sikat gigi yang bulunya masih rapi dan bagus, saya sarankan menggunakan sikat gigi baru, tapi kalau ada yang bekas namun bulunya masih bagus juga itu tentunya masih bisa digunakan. Untuk bereksperimen kalian bisa mencoba berbagai macam sikat gigi dengan jenis bulu sikat yang berbeda-beda karena jenis bulu sikat nanti akan mempengaruhi bagaimana pergerakan dari robot ini.

Untuk mendapatkan getaran penggeraknya, kita memerlukan sebuat motor vibrator. Motor ini bisa kita dapatkan dari sebuah handphone bekas, yang perlu kita lakukan hanyalah membongkar handphone tersebut dan mengambil bagian motornya saja. Jika kalian tidak mempunyain handphone bekas, kalian bisa mencari motor tersebut di tempat servis handphone. Kalian juga bisa bereksperimen dengan menggunakan motor jenis lain yang ukurannya tidak terlalu besar sehingga masih dapat digerakkan dengan menggunakan baterai jam tangan.

Baterai jam tangan yang digunakan sebagai power supply bisa kita dapatkan dari jam tangan bekas, namun jika kita ingin robot kita lebih tahan lama coba gunakan baterai jam tangan yang baru. Ada beberapa macam baterai jam tangan yang memiliki nilai tegangan yang berbeda-beda, kita bisa memilih yang sesuai dengan karakteristik motor yang kita gunakan. Untuk getaran yang tidak terlalu kencang kita bisa menggunakan batre dengan tegangan 1.5V sedangkan jika ingin lebih kencang kita bisa menggunakan batre dengan tegangan 3V.

Setelah semua komponen terkumpul, kita bisa langsung membuat robot kecoa milik kita sendiri, caranya tempalkan motor di atas kepala sikat gigi dengan menggunakan double tape. Setelah itu tempelkan beterai, kemudian tempelkan kedua kabel yang ada pada motor dengan batre jam tangan, tidak perlu khawatir terbalik, karena yang kita butuhkan hanyalah getarannya saja sehingga aras rotasi motor tidak perlu kita hiraukan. Jika motor sudah bergerak, simpan robot di atas lantai, maka robot akan mulai bergerak dengan gerakan yang mirip dengan gerakan kecoa.

Biar lebih menarik, kalian bisa membuat maze sebagai arena tempat robot kalian berjalan dan membuat kompetisi mencari jalan keluar dengan teman-teman. Bagaimana? Membuat robot itu ternyata tak begitu susah bukan? Dengan modal yang kecil ditambah kreativitas, kita bisa membuat robot kita sendiri. Selamat mencoba.

Wednesday, March 23, 2016

Pesan Pizza, Pengantarnya Ternyata Sebuah Robot

Domino merupakan sebuah perusahaan pizza yang memiliki reputasi untuk berkecimpung dalam inovasi teknologi dan telah memulai debutnya dengan gagasan masa depan pengiriman pizza tanpa melibatkan campur tangan manusia.

Ketika kita ingin memesan memesan pizza dari Domino, kita harus berinteraksi dengan banyak manusia sebelum pizza sampai di tangan kita. Namun jika kita memesan online, interaksi dengan manusia jauh lebih sedikit karena dengan sistem online kita tidak perlu berbicara dengan customer support. Sistem pemesanan online juga sudah menyediakan fitur tracker untuk mengetahui apakah pizza pesanan kita sudah sampai di tujuan atau belum. Namun sayangnya sistem ini belum bias beroperasi secara optimal, pasalnya terkadang ada notifikasi pizza sudah sampai namun ketika di cek di depan rumah ternyata pizzanya masih belum sampai juga. Tentunya kita harus menghubungi call center untuk menanyakan apakah pesanan pizza kita sudah benar-benar dibuat atau belum.

Bukan hanya pemesanan sistem online, Domino juga telah berusaha untuk meminimalisir adanya sumber daya manusia dari proses pemesanan pizza. Pada tahun 2014, perusahaan mengenalkan "Virtual ordering Assistant" DOM, yang memungkinkan kita untuk berbicara dengan suara digital untuk melakukan pemesanan. Dan pada tahun 2015, perusahaan ini mengenalkan Domino's Easy Ordermade, yang memungkinkan kita untuk melakukan pemesanan pizza hanya dengan mengetikkan emoji pizza di twitter. Nah kedua hal tersebut yang membawa kita ke DRU, Domino Robotic Unit. Pada bulan ini, perusahaan menguji robot pengirim pizza di Australia dengan jalur skala kecil. Menurut Lifehacker Australia, DRU dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan kurang lebih 12 mil per jam, dengan kecepatan tersebut DRU tidak cocok untuk berjalan di jalan raya.



DRU dikembangkan oleh Marathon Robotics, sebuah perusahaan yang membuat robot otonom untuk Australian Defense. Dalam siaran pers, Marathon mengatakan "Kami bangga juga menjadi bagian dari inovasi dunia pertama dalam teknologi pengiriman pizza. Jadi potensi untuk menyelamatkan nyawa, menghemat waktu, dan memindahkan barang jauh lebih efisien."

Untuk saat ini, DRU masih sekedar prototipe, tapi robot roda empat ini dapat menemukan jalan ke depan pintu rumah kita menggunakan LIDAR, dan menggunakan sensor untuk menghindari rintangan. Itu membuat pesanan Anda pada suhu yang tepat dengan dua kompartemen yang berbeda untuk memisahkan pizza dari minuman dingin. Kompartemen robot tersebut juga dilengkapi dengan kunci dan kamera untuk memastikan pizza berharga milik kita tidak dicuri saat di perjalanan. Namun apakah penggunaan robot tersebut akan efektif jika di berlakukan di kota kota besar di Indonesia? Mungkin masih banyak hal yang perlu di pertimbangkan jika kita ingin menerapkan sistem pengiriman menggunakan robot di Indonesia. (tmg)

Saturday, March 19, 2016

Revolusi Interaksi Robot

Robot sudah sejak lama memasuki kehidupan sehari-hari kita. Mereka sudah digunakan banyak digunakan di kalangan industri seperti robot produksi mobil, pembuat kemasan bahkan robot penyelamat. Bahkan sekarang robot yang dapat melakukan tugas-tugas seperti membersihkan lantai atau memotong rumput sudah tersedia di toko-toko. Dalam pengobatan, robot digunakan untuk menggantikan anggota badan dan bagian lain dari tubuh.

Para peneliti mengklaim bahwa generasi baru robot akan dapat melakukan hal-hal yang tak terpikirkan di masa lalu. Generasi baru dari mesin robot akan melakukan pekerjaan rumah tangga, mendidik anak-anak dan bahkan merawat para orang lanjut usia. Beberapa orang mengatakan bahwa revolusi robot baru akan mirip dengan penemuan PC pada 1970-an dan 80-an.

Sebuah generasi baru robot yang dirancang untuk membantu orang tua saat ini sedang dikembangkan di Jepang. Ilmuwan Jepang membuat program robot untuk dapat membantu orang-orang yang sedang menderita stroke. Mereka dapat membantu proses terapi pada masa penyembuhan penderita stroke tersebut.

Para ilmuwan saat ini mencoba mengembangkan teknologi baru yang akan mengubah cara manusia dan robot berkomunikasi. Sementara orang tua memiliki masalah bekerja dengan komputer mereka memiliki lebih sedikit kesulitan berkomunikasi dengan mesin yang dapat berbicara dan bereaksi terhadap keinginan mereka. Tentunya hal ini akan memudahkan para lansia untuk dapat berkomunikasi lebih jauh lagi dengan robot atau mesin. Dengan kecerdasan buatan beralgoritma tinggi, bukan hal yang tidak mungkin robot di masa yang akan datang dapat merespon sesuai dengan bagaimana kondisi manusia saat itu.

Sebelum generasi baru robot ini memasuki kehidupan kita, kita harus mampu mempercayai mereka terlebih dahulu. Itu berarti membuat komunikasi antara robot dan manusia secara rutin. Sebagai robot akan menjadi lebih sempurna jika orang akan mempercayai mereka, sebagian karena mereka tidak memiliki suasana hati dan melakukan tugas-tugas dengan sempurna. Sebuah robot juga bisa dilatih untuk memberikan motivasi, robot juga bisa membantu di daerah di mana kontak sosial diperlukan, seperti mendidik anak-anak autis.

Walaupun tidak memiliki emosi seperti manusia, namun keberadaan robot bisa sangat membantu dalam proses penyembuhan penderita gangguan mental. Dengan interaksi yang rutin mereka dapat membantu menjaga dan memelihara keseimbangan dari mental si penderita autisme tersebut.

Saturday, March 12, 2016

Satu Arduino untuk Membuat Arduino Lain

Dalam satu project adakalanya kita membutuhkan lebih dari satu board Arduino, jika untuk 2 atau 3 buah mungkin tidaklah masalah, namun bagaimana jika kita membutuhkan lebih dari itu? Tentunya akan membutuhkan biaya yang cukup mahal bukan? Pada postingan kali ini, saya akan memeberikan tips bagaimana cara agar kita bisa mendapatkan beberapa Arduino dengan harga yang lebih murah daripada membeli board nya langsung.

Pada dasarnya setiap board Arduino terdiri dari satu buah IC utama, misalnya pada Arduino Uno IC utama yang digunakan yaitu IC Atmega328. Karena sifatnya yang open source, sebenarnya kita dapat membuat Arduino kita sendiri selama kita menggunakan IC yang tepat. Untuk membuat IC tersebut berfungsi, kita tidak perlu memasangnya dalam board Arduino (untuk Arduino dengan removable IC), kita bisa mengambil IC nya dan membuatnya berfungsi di luar board Arduino (standalone microcontroller IC). 

Lalu bagaimana cara agar IC tersebut bisa berfungsi? Karena pengaturan loader IC Arduino pada umumnya menggunakan frekuensi 16 KHz Yang perlu kita lakukan hanyalah menambahkan beberapa komponen penunjang agar IC tersebut bisa berfungsi seperti pada saat terpasang pada board Arduino. Komponen yang perlu ditambahkan yaitu crystal oscillator 16 KHz dan juga 2 buah kapasitor 22 pF. Crystal oscillator ini berfungsi sebagai penghasil sinyal dengan kestabilan frekuensi yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh mikrokontroler dengan loader Arduino tersebut.

Setelah komponennya terpasang, maka hal lain yang perlu di perhatikan adalah pin mapping pada IC tersebut. Jika pada board kita dapat dengan mudah mengidentifikasi nama-nama port karena sudah memiliki label tersendiri, lain hal nya jika kita sudah melepaskan IC dari board Arduino, tentunya kita akan mengalamai kesulitan untuk menentukan nama-nama pin yang ada pada IC tersebut. Berikut ini adalah gambaran pin mapping untuk IC pada Arduino Uno.


Setelah memahami cara menempatkan IC di luar board Arduino, maka hal selanjutnya adalah membuat kloning dari IC tersebut agar kita bisa memiliki beberapa Arduino. Cara mengkloning IC tersebut adalah dengan cara menuliskan loader IC pada IC yang baru atau dikenal dengan istilah burn bootloader. Proses burn bootloader ini hanya membutuhkan satu jenis board Arduino, tetapi untuk target IC yang akan di burn bisa berbagai macam sesuai dengan jenis Arduino yang tersedia. Arduino sendiri sebenarnya telah menyediakan tutorial bagaimana cara melakukan burn bootloader tersebut.

Selanjutnya setelah proses kloning selesesai kita bisa menggunkan IC tersebut sebagai pengganti IC pada board Arduino. Penggunaannya sama seperti IC bawaan dari Arduino, kita tinggal pilih IC pada board yang sesuai, tuliskan kode kita di Arduino IDE dan menguploadnya secara langsung. Untuk lebih lengkapnya kalian bisa kunjungi situs resmi Arduino disini.

Kesimpulan:
Untuk membuat standalone microcontroller IC Arduino kita hanya membutuhkan IC baru, kristal osilator dan 2 buah kapasitor 22 pF. Dibandingkan dengan membeli board yang baru, cara ini tentunya lebih menghemat anggaran kita dalam membuat project dengan kebutuhan Arduino lebih dari satu. 

Thursday, March 10, 2016

Mengenal Modul MF522- AN, 13.56 MHz RFID Reader

Modul MF522-AN merupakan modul NFC/ RFID dengan frekuensi kerja 13.56 MHz yang dapat diunakan untuk membaca dan menulis serta berkomunikasi antar device. MF522-AN ini menggunakan konsep modulasi dan demodulasi canggih yang sepenuhnya terintegrasi untuk membaca segala macam metode komunikasi contactless pasif. MF522-AN mendukung data transfaer dua arah dengan kecepatan tinggi hingga 424 kbit/s.







Modul NFC ini dapat diintegrasikan dengan mikrokontroler melalui komunikasi serial SPI. Berdasarkan datasheet, modul NFC ini memiliki kemampuan baca hingga 10 cm tanpa ada halangan. Modul ini dapat kita aplikasikan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk menulis data identitas pada e-ktp, e-sim, e-toll dll. Selain bisa menulis pada kartu, modul ini juga dapat menuliskan data pada tag RFID yang dapat berupa stiker ataupun gantungan.

Modul ini sangat cocok untuk kalian yang ingin membuat project security seperti kunci elektronik atau sistem kartu parkir karena modul ini memiliki tingkat securitas yang cukup handal. Dengan enkripsi data yang cukup rumit maka kode yang ada di dalam kartu atau tag sangat sulit untuk dibaca oleh reader lain. Tentunya kita juga dapat menambahkan enkripsi data sendiri agar lebih aman.

Berikut ini adalah spesifikasi teknis dari modul tersebut.

  • Operasi penggunaan arus 13 ~ 26mA / DC3.3V
  • Arus saat idle 10 ~ 13mA / DC3.3V
  • Frekuensi operasi 13.56MHz Baca Rentang 0 ~ 60mm (Mifare 1)
  • Antarmuka SPI data Transisi Tingkat Hingga 10Mbit / s
  • Kartu dukungan Mifare 1 S50 Mifare 1 S70 Mifare ultralight Mifare Desain Mifare Pro
  • Dimensi 40mm x 60mm
  • Suhu operasi -20 ~ 80 ℃\
  • Kelembaban Relatif 5%
  • Kartu compatiability: mifare1 S50, mifare1 S70, Mifare ultralight, Mifare Pro, Mifare Desfire;
  • Modul transmisi MF522AN mendukung  ISO 14443A / MIFARER'
Untuk tutorial penggunaannya bersama dengan Arduino, akan saya post di postingan berikutnya. Jika ada pertanyaan kalian bisa email saya disini.

Wednesday, March 9, 2016

Tutorial Komunikasi Jarak Jauh 2 Arduino Menggunakan Modul RF 315/433 Mhz

Halooo, kali ini saya akan membahas tutorial bagaimanacara menghubungkan 2 buah Arduino dengan jarak yang jauh. Pada tutorial kali ini modul yang digunakan yaitu modul RF 315/433 MHz. Untuk detail dari modul ini, kalian bisa klik disini.

Sebelum kita masuk ke tutorial, alangkah baiknya kita persiapkan terlebih dahulu alat dan komponen apa saja yang akan kita butuhkan nanti. Berikut ini adalah daftar komponen yang diperlukan:

  • 2 pcs Arduino Board 
  • 1 pasang modul RF315/433 MHz (transmitter dan receiver, dalam turoial ini saya menggunakan modul dengan frekuensi 433 MHz)
  • 2 pcs Led
  • 3 pcs Resistor 330 Ohm
  • 1 pcs Push button
  • Kabel jumper secuckupnya
Setelah semuanya siap, ikuti langkah berikut.

1. Buat rangkain seperti pada gambar di bawah ini, masing-masing menggunakan komponen yang berbeda. Pastikan jalur power terkoneksi dengan benar agar tidak merusak modul.


Rangkaian Trasmitter

Rangkaian Receiver


2. Sebelum masuk ke kode pemrograman, download terlebih dahulu library Radio Head agar modul dapat terdeteksi. Library dapat di download disini.

3. Setelah library selesai di download, ekstrak library tersebut, kemudian tempatkan di direktori Arduino IDE milik kalian, tepatnya di folder <arduino direktori>/libraries.



3. Upload kode berikut ke masing-masing Arduino.

Trasmitter




Receiver



Penjelasan kode:
Pada bagian transmitter, pada saat tombol tidak di tekan maka, input akan membaca nilai HIGH, kemudian akan mentransmisikan pesan "Its High", sedangkan pada saat tombol ditekan maka input akan membaca nilai LOW kemudian akan mentransmisikan pesan "Its Low".

Pada bagian penerima, pesan diambil kemudian disimpan di variabel char, kemuadian diambil array ke-5 (di kode ditulis 'diterima[4]') dan jika data berisi huruf L, maka lampu akan menyala, sedangkan jika data yang diterima huruf H maka lampu akan mati.

Dengan demikian, pada saat tombol di bagian transmisi ditekan, maka lampu di bagian penerima akan menyala, sedangkan jika tombol dilepas maka lampu akan mati.

4. Lakukan pengujian dengan cara meletakkan kedua rangkaia secara terpisah dengan carak yang cukup jauh, misalkan pengujian pertama dengan jarak 2-3 meter. Agar jangkauan semakin panjang, naikkan level tegangan input pada bagian transmitter, atau kalian juga bisa tambahkan antena tambahan seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya. 


Nah itulah tutorial singkat untuk melakukan komunikasi jarak jauh antara 2 Arduino, semoga tutorial ini bermanfaat. Selamat mencoba.

NB: Jika ada kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan mengenai postingan ini, silahkan menghubungi saya disini.

Tuesday, March 8, 2016

Komunikasi Jarak Jauh Arduino dengan Menggunakan Modul RF 315/433 MHz

Haloo semua, pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang sebuah modul yang cukup powerful bagi saya. Kalian pasti pernah membayangkan ingin membuat sebuah prroyek Arduino untuk mengontrol sesuatu dari jarak yang cukup jauh bukan? Sebagian besar orang mungkin langsung mengarah kepada modul WiFi, namun sebenarnya jika kita ingin membuat proyek tersebut dengan budget yang lebih rendah serta jangkauannya kurang dari 100 meter maka penggunaan modul RF 315/433 MHz ini solusinya.



Sebenarnya modul ini terdiri dari 2 jenis yang dibedakan oleh frekuensi kerja nya, yaitu 315 MHz dan 433 MHz dengan sensitivitas sebesar -108 dBm. Secara fisik keduanya memiliki bentuk yang sama percis. Modul ini harganya sangat terjangkau sehingga banyak diminati oleh banyak orang. Namun sayang, dibalik murahnya harga modul ini ternyata modul ini masih rentan terhadap noise, sehingga kita perlu menambahkan rangkaian filter untuk jarak yang cukup jauh.

Selain noise, kemungkinan tabrakan dengan frekuensi yang sama juga bisa saja terjadi. Misalkan ada 2 buah transmitter yang bekerja pada frekuensi yang sama, maka receiver akan menerima kedua pesan dari transmitter tersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka kita perlu melakukan pengkodean khusus agar pesan yang kita kirim tepat menuju ke receiver tujuan kita.

Untuk masalah catu daya, modul ini cukup fleksibel karena dapat bekerja pada rentan tegangan 3.3-12 VDC sehingga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan Arduino. Semakin besar tegangan maka jangkauan dari modul ini akan semakin tinggi, namun pertimbangkan juga noise serta interference yang akan terjadi jika kita menggunakannya dalam cakupan yang cukup jauh.



Modul RF ini pada umumnya tidak dilengkapi dengan antena tambahan sehigga cakupannya hanya sekitar beberapa puluh cm saja. Untuk menambah jangkauannya maka kita perlu menambahkan antenna tambahan dengan menggunakan kawat tembaga. Untuk moful RF dengan frekuensi 315 MHz maka panjang kawat tembaga yang diperlukan adalah sekita 23 cm, sedangkan untuk modul dengan frekuensi 433 MHz cukup menggunakan kawat tembaga dengan panjang 17 cm. Gulung kawat tersebut hingga membentuk kumparan seperti pada gambar diatas.

Pengaplikasian modul ini pada mikrokontroler hanya sebatas komunikasi master dan slave saja, jadi komunikasi hanya terjadi satu arah saja, master mengirim data dan slave mengolah data tersebut tanpa adanya feedback dari slave. Modul ini juga memungkinkan untuk melakukan komunikasi master dengan multi slave, tentunya dengan pengkodean yang berbeda-beda.



Technical Details:

    TX (Transmitter) Technical Specifications:

  •     Working voltage: 3V12V
  •     Working current: max≤40mA (12V), min≤9mA(3V)
  •     Resonance mode: sound wave resonance (SAW)
  •     Modulation mode: ASK /OOK
  •     Working frequency: 315MHz-433.92MHz, customized frequency is available.
  •     Transmission power: 25mW (315MHz at 12V)
  •     Frequency error: +150kHz (max)
  •     Velocity: ≤10Kbps
  •     Self-owned codes: negative


    RX (Receiver) Technical Specifications:

  •     Working voltage: 5.0VDC +0.5V
  •     Working current:≤5.5mA (5.0VDC)
  •     Working principle: single chip superregeneration receiving
  •     Working method: OOK/ASK
  •     Working frequency: 315MHz-433.92MHz, customized frequency is available.
  •     Bandwidth: 2MHz (315MHz, having result from testing at lowing the sensitivity 3dBm)
  •     Sensitivity: excel –100dBm (50Ω)
  •     Transmitting velocity: <9.6Kbps (at 315MHz and -95dBm)
 
Sekian dulu penjelasan mengenai modul RF 315/433 MHz ini. Nah untuk contoh pengaplikasiannya pada Arduino akan saya posting pada postingan berikutnya ya. Jika kalian punya request tutorial seputar Arduino silahkan email saya disini.

Monday, March 7, 2016

Membuat Shutdown System untuk Arduino

Kalian tentunya pernah menyalakan dan mematikan komputer bukan? Kalian tahu tidak mengapa kita harus mematikan komputer melalui shutdown menu yang ada di start menu? Sebenarnya pada saat proses shut down komputer akan meregistrasi ulang komponen komputer yang telah terpakai dan software serta data-data yang dipakai atau yang di hapus. Kalau kalian mematikan komputer secara langsung, maka komponen atau software serta data yang digunakan tersebut tidak bisa disimpan kedalam memori register, sehingga bila terjadi masalah pada komputer maka komputer tidak dapat mengadakan system recovery.

Lalu bagaimana dengan mikrokontroler? Sebenarnya pada prinsipnya mikrokontroler merupakan CPU namun dalam skala paling kecil, untuk program sederhana yang tidak melibatkan EEPROM, mematikan langsung mikrokontroler dari power bukan lah masalah besar. Namun apa ajadinya jika kita melibatkan penulisan EEPROM yang cukup banyak di mikrokontroler tersebut? Tentunya akan menjadi sebuah masalah.



Misalkan kita ingin menulis 10 data kedalam EEPROM dengan delay 10 detik. Apa yang terjadi jika pada saat baru mencapai 5 detik mikrokontroler dimatikan langsung? Tentunya perintagh menulis 5 data sisa yang akan ditulis tidak tereksekusi. Namun jika kita menerapkan shutdown system, tentunya akan mencegah hal itu terjadi. Dengan menambahkan shutdown system, maka mikrokontroler dapat kita atur agar dia menyelesaikan semua hal yang perlu di eksekusi sebelum akhirnya mikrokontroller itu mati.

Berikut ini adalah cara membuat shutdown system sederhana yang saya buat sendiri.

1. Persiapkan alat dan komponen yang diperlukan.
  • Breadboard
  • Arduino Board (with removable microcontroller IC)
  • Resistor 1K ohm
  • Resistor 220 ohm
  • LED
  • Relay 5V
  • Transistor C1815
  • X-tal 16 KHz 
  • Capacitor 22 pF - 2 pcs
  • Push button
  • Kabel jumper secukupnya
2. Setelah semua alat dan komponen dipersiapkan, buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.


3. Buka Arduino IDE kemudian masukan program berikut:


4. Setelah program di upload, cabut kabel GND yang terhubung ke mikrokontroler. Gunakan tombol yang menghubungkan GND dengan mikrokontroler untuk menyalakan mikrokontroler.

5. Uji dengan cara melihat status pada serial monitor.


6. Pada saat proses sedang berlangsung, coba langsung matikan arduino dengan cara mencabut langsung kabel USB dari PC.


7. Sambungkan kembali, maka statusnya akan menjadi seeprti berikut:


8. Coba matikan mikrokontroler dengan cara menekan terus tombol yang terhubung ke pin 9 Arduino. Hingga muncul tampilan berikut:


9. Cek kembali status dengan menyalakan mikrokontroler seperti tadi. Maka hasilnya adalah sebagai berikut:


10. Selesai, kalian sudah bisa membuat shutdown system pada Arduino..


Sekian dulu ya tutorial dari saya, semoga bisa bermanfaat buat kalian, kalau ada kesalahan pada skema rangkaian atau pada source code kalian bisa hubungi saya disini.

Sunday, March 6, 2016

Live Streaming Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

Halo sobat, kalian pasti sudah tahu kan fenomena besar yang akan terjadi pada tanggal 9 Maret nanti? Yap betul, gerhana matahari total yang akan terjadi pada tanggal 9 Maret nanti menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga dunia, tentunya fenomena langka seperti ini tidak ingin terlewatkan. GMT yang akan terjadi nanti hanya dapat terlihat di beberapa daratan Indonesia saja, selebihnya terlihat di perairan samudra Pasific.




Pada saat GMT terjadi, bulan akan bergeser menghalangi cahaya matahari yang bergerak dari arah barat ke timur sehingga GMT akan terjadi dari barat menuju ke lautan Hindia. Jalur GMT ini melintasi 10 provinsi di Indonesia. Fenomena ini secara utuh dapat disaksikan di Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso dan Halmahera. Tentunya hal ini menjadi daya tarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke kota tersebut.

Total lebar dari jejak GMT tersebut di muka bumi ini sepanjang 155 kilometer. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, diantaranya; Kota Padang, Jakarta, Surabaya, Bandung,  Denpasar, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Kupang, Ambon dan Manado. Di DKI Jakarta, gerhana matahari sebagian ini akan terjadi mulai pukul 6.19 WIB.

Nah buat kalian yang ingin melihat GMT tersebut, kalian bisa berkunjung ke kota-kota yang saya sebutkan tadi. Namun tentunya kita harus menyiapkan budget yang cukup untuk mengunjungi kota tersebut. Buat kalian yang tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi kota tersebut, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) telah menyiapkan channel untuk melakukan streaming pada saat tanggal 9 nanti. 

Berikut adalah channel untuk melihat GMT pada tanggal 9 nanti. Channel ini merujuk pada proses terjadinya gerhana di Palangkaraya dan hanya akan tersedia pada tanggal 9 saja.





Jadwal penayangannya adalah sebagai berikut:

Kontak Pertama06:23:29.1 WIB
Kontak Kedua07:28:57.3 WIB
Puncak Gerhana07:30:12.1 WIB
Kontak Ketiga07:31:26.9 WIB
Kontak Keempat08:46:54.5 WIB
Durasi Gerhana2 jam: 23 menit : 25.4 detik
Durasi Totalitas2 menit : 29.7 detik
Magnitudo Gerhana1.016


Jika live streaming diatas tidak tersedia atau mengalami gangguan, silahkan kunjungi link berikut.

Thursday, March 3, 2016

Mengontrol Relay 12V dengan Arduino Melalui Transistor

Pada postingan sebelumnya, saya sudah menjelaskan bagaimana cara menerima input dari suatu alat yang memiliki tegangan 24V, nah kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara mengontrol suatu alat bertegangan di atas 5V dengan menggunakan Arduino. 

Pada umumnya output Arduino hanya berupa logik 1 dan 0 yaitu tegangan 5V yang mereferensikan logik 1 dan 0V yang mereferensikan logik 0. Jika kita hanya ingin menyalakan led 5V atau relay 5V, tentu kita bisa dengan mudah langsung menghubungkannya dengan pin Arduino. Permasalahannya, terkadang kita ingin mengontrol suatu alat atau suatu device yang tegangannya lebih dari 5V, katakanlah kita ingin mengontrol sebuah relay dengan tegangan 12V.

Berikut adalah gambar rangkaian agar Arduino dapat mengontrol relay tersebut.


Daftar komponen:
  1. Resistor 1K
  2. Transistor C1815 (datasheet bisa di download disini)
  3. Relay 12V
  4. Power Supply 12V


Penjelasan rangkaian:
Pin output pada Arduino dihubungkan ke resistor lalu ke base transistor, pada saat pin output bernilai 5V maka tegangan akan masuk ke transistor melalui resistor, pada saat itu transistor akan mengalami saturasi sehingga arus akan mengalir dari kaki emitor ke kaki  kolektor sehingga relay akan berada pada kondisi ON. Pada dasarnya transistor disini difungsikan sebagai saklar.

Bagaimana? Simple bukan? Nah, penggunaan transistor ini tidak hanya bisa digunakan untuk mengontrol relay saja, device lain juga dapat di kontrol seperti lampu, buzzer, solenoid dan lain sebagainya. Selain itu juga transistor ini dapat dijadikan saklar elektronik untuk mengaktifkan dan menonaktifkan suatu rangkaian.

Dengan menggunakan transistor ini juga kita bisa membuat sistem shutdown pada Arduino. Mau tau caranya? Tunggu postingan berikutnya ya. Sekian dulu dari saya, semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung :)

Wednesday, March 2, 2016

Menghubungkan Sensor Bertegangan 24V dengan Arduino

Haloo, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang dasar input digital pada Arduino. Untuk kalian yang senang dengan pemrograman mikrokontroler tentunya kalian sudah tak asing dengan Arduino. Bagi kalian yang baru belajar, tentunya postingan ini akan sangat bermanfaat untuk memahami bagaimana membuat sistem input yang baik pada Arduino.

Pada dasarnya, input digital pada Ardunino hanya berupa level tegangan antara HIGH dan LOW. HIGH menunjukkan level tegangan +5V/+3.3V sedangkan untuk LOW menunjukkan level tegangan 0V. Dengan kata lain kita bisa langsung memasukan tegangan input 5V atau 0V sebagai input pada Arduino. Tapi terkadang output dari suatu alat yang kita punya berupa tegangan 0V dan 24V, hal tersbut tentunya sangat berbahaya untuk Arduino yang memiliki batas input 5V dengan toleransi 1V. Nah oleh sebab itu diperlukan rangkaian tambahan agar input tersebut bisa di handle oleh Arduino.

Misalkan kita ingin menghubungkan photosensor pabrikan yang di produksi oleh produsen ternama seperti Autonics atau Keyence dengan Arduino, maka level tegangan dari sensor tersebut harus kita perhatikan, jangan sampai kita menghubungkannya langsung dengan Arduino. Pada umumnya sensor tersebut memiliki 3 kabel, 2 kabel untuk power dan 1 kabel untuk output sensor. Sensor akan mengeluarkan logic HIGH dalam keadaan steady, sedangkan akan mengeluarkan logik LOW saat sensor mendeteksi benda.

Gambar Photo Sensor Autonics


Untuk menghubungkan sensor tersebut, ikuti langkah berikut.

1. Persiapkan komponen berikut

  • pcs Arduno Board
  • Sensor bertegangan 24V (kalian bisa ganti dengan perangkat lain yang memiliki level tegangan output HIGH 24V dan LOW 0V)
  • Dioda 1N4001 (bisa diganti sesuai dengan besarnya arus pada sensor)
  • Resistor 1K
  • Resistor 330 Ohm
  • Led 
  • Power supply 24V dan 5V (masing masing untuk sensor dan Arduino, untuk power supply 5V bisa langsung berasalah dari kabel USB)

2. Buat rangkaian seperti dibawah ini.



    Penjelasan rangkaian:

  • Resistor yang dihubungkan dari +5V ke pin input berfungsi sebagai pullup, maksudnya adalah untuk membuat input Arduino tetap membaca HIGH pada saat pin input tidak di masukkan tegangan apapun.
  • Dioda yang terhubung ke input berfungsi untuk menahan tegangan positif yang masuk. Pada saat sensor steady, maka tegangan 24V akan di blok, sehingga tidak ada arus yang masuk ke pin input, sebagai gantinya maka resistor pullup akan bekerja dan membuat pin input membaca logik HIGH. Sebaliknya jika sensor mendeteksi benda, maka tegangan 0V akan dilewatkan oleh dioda dan dibaca sebagai logik LOW oleh pin input Arduino
3. Lakukan pengujian dengan men-sketch kode berikut pada Arduino.



4. Jalankan Arduino dan tes sensor nya. Apabila sensor dalam keadaan steady maka led akan menyala, dan apanbila sensor mendetek benda maka led akan mati.

Sekian dulu mungkin tutorial dari saya, semoga tutorial ini bermanfaat, untuk kalian yang punya pertanyaan silahkan kontak saya di email saya atau bisa langsung comment di blog ini. Terimakasih :)




Tuesday, March 1, 2016

Robot Ini Masih Mampu Bertahan Walaupun di "Bully"

Kalian pernah dengar Boston Dynamics? Boston Dynamics merupakan perusahaan yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology yang mengembangkan robot futuristik terkemuka yang berfokus pada ketangkasan, kelihaian, serta mobilitas. Saat ini perusahaan ini telah di akusisi oleh raksasa internet yaitu Google.

Sudah banyak sekali robot yang dihasilkan oleh perusahaan ini, salah satunya adalah robot yang diberinama Atlas. Robot ini dapat berjalan dipermukaan batu yang terjal dan bersalju. Atlas ini didesain menyerupai manusia (humanoid) dengan tujuan utama sebagai robot penyelamat.



Beberapa waktu terakhir ini, Boston memperkenalkan robot generasi terbaru dari Atlas yang hingga artikel ini diterbitkan robottersebut masih belum diberi nama. Dari video yang beredar terlihat bahwa robot terbarunya ini didesain untuk beroperasi diluar ruangan, mampu berjalan diatas batu dan salju tanpa mengalami gangguan kesetimbangan. Selain itu, robot ini juga dapat mengangkat beban dengan berat 5 kg.





Yang menarik dari video tersebut adalah ketika si pengembang menguji kesetimbangan robot tersebut dengan cara mendorongnya, si robot bisa menjaga kesetimbangannya menahan terjangan dari si poengembang. Namun jika si robot terjatuh, dia memerlukan waktu beberapa saat untuk bisa berdiri kembali. 

Berbagai macam repons datang dari netizen yang melihat video tersebut, banyak yang takjub dengan adanya pengembangan robot yang dilakukan oleh Boston. Ada juga netizen yang mengecam perlakuan si pengembang terhadap robot itu karena dianggap sebagai bullying, walaupun sebenarnya si pengembang melakukannya hanya untuk menguji ketangguhan dari robot tersebut. 

Kapan ya di Indonesia bisa mengambangkan robot seperti itu??