Saturday, March 12, 2016

Satu Arduino untuk Membuat Arduino Lain

Dalam satu project adakalanya kita membutuhkan lebih dari satu board Arduino, jika untuk 2 atau 3 buah mungkin tidaklah masalah, namun bagaimana jika kita membutuhkan lebih dari itu? Tentunya akan membutuhkan biaya yang cukup mahal bukan? Pada postingan kali ini, saya akan memeberikan tips bagaimana cara agar kita bisa mendapatkan beberapa Arduino dengan harga yang lebih murah daripada membeli board nya langsung.

Pada dasarnya setiap board Arduino terdiri dari satu buah IC utama, misalnya pada Arduino Uno IC utama yang digunakan yaitu IC Atmega328. Karena sifatnya yang open source, sebenarnya kita dapat membuat Arduino kita sendiri selama kita menggunakan IC yang tepat. Untuk membuat IC tersebut berfungsi, kita tidak perlu memasangnya dalam board Arduino (untuk Arduino dengan removable IC), kita bisa mengambil IC nya dan membuatnya berfungsi di luar board Arduino (standalone microcontroller IC). 

Lalu bagaimana cara agar IC tersebut bisa berfungsi? Karena pengaturan loader IC Arduino pada umumnya menggunakan frekuensi 16 KHz Yang perlu kita lakukan hanyalah menambahkan beberapa komponen penunjang agar IC tersebut bisa berfungsi seperti pada saat terpasang pada board Arduino. Komponen yang perlu ditambahkan yaitu crystal oscillator 16 KHz dan juga 2 buah kapasitor 22 pF. Crystal oscillator ini berfungsi sebagai penghasil sinyal dengan kestabilan frekuensi yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh mikrokontroler dengan loader Arduino tersebut.

Setelah komponennya terpasang, maka hal lain yang perlu di perhatikan adalah pin mapping pada IC tersebut. Jika pada board kita dapat dengan mudah mengidentifikasi nama-nama port karena sudah memiliki label tersendiri, lain hal nya jika kita sudah melepaskan IC dari board Arduino, tentunya kita akan mengalamai kesulitan untuk menentukan nama-nama pin yang ada pada IC tersebut. Berikut ini adalah gambaran pin mapping untuk IC pada Arduino Uno.


Setelah memahami cara menempatkan IC di luar board Arduino, maka hal selanjutnya adalah membuat kloning dari IC tersebut agar kita bisa memiliki beberapa Arduino. Cara mengkloning IC tersebut adalah dengan cara menuliskan loader IC pada IC yang baru atau dikenal dengan istilah burn bootloader. Proses burn bootloader ini hanya membutuhkan satu jenis board Arduino, tetapi untuk target IC yang akan di burn bisa berbagai macam sesuai dengan jenis Arduino yang tersedia. Arduino sendiri sebenarnya telah menyediakan tutorial bagaimana cara melakukan burn bootloader tersebut.

Selanjutnya setelah proses kloning selesesai kita bisa menggunkan IC tersebut sebagai pengganti IC pada board Arduino. Penggunaannya sama seperti IC bawaan dari Arduino, kita tinggal pilih IC pada board yang sesuai, tuliskan kode kita di Arduino IDE dan menguploadnya secara langsung. Untuk lebih lengkapnya kalian bisa kunjungi situs resmi Arduino disini.

Kesimpulan:
Untuk membuat standalone microcontroller IC Arduino kita hanya membutuhkan IC baru, kristal osilator dan 2 buah kapasitor 22 pF. Dibandingkan dengan membeli board yang baru, cara ini tentunya lebih menghemat anggaran kita dalam membuat project dengan kebutuhan Arduino lebih dari satu. 

No comments:

Post a Comment